Sekeras apapun kita berusaha, sejauh apapun kaki melangkah, jika Allah tidak memberikan apa yang kita inginkan, ya mencoba berjiwa besar. Lagi dan lagi, semua kembali kepada Allah. Allah telah mengatur semua jodoh, rezeki dan kematian umatNya. Kalau saya tidak salah, kesimpulan dari sekian banyak cerita yang diutarakan bahwa Benar, skenario Allah itu adalah skenario terbaik. Si pengundang tawa, Kk Asdar, banyak memberikan kontribusi cerita yang akhirnya membuat kami tidak bisa menahan rasa tawa kami untuk diekspresikan.

Ya, kami memiliki kisahnya masing-masing. Duka dan suka itu pun muncul di tengah-tengah kami saat itu. Cerita diawali dengan kisah percintaan (yang ini lama pembahasannya) oleh salah seorang teman kami :D, kemudian dilanjutkan dengan kisah kehidupan kampus dari semester 1 hingga semester 3 bagaimana kami di kelas bersama para dosen. Ya, kami melanjutkan perjalanan ke rumah Kk Yandri. Di sanalah kami merangkum semua cerita perjalanan masing-masing secara garis besar. Selepas shalat Jum’at, kami pun izin pamit ke Kk Ayz dan keluarga. “Kak Ayz, semoga rumah tangganya samawa ya. Bersama pasangannya, terlihat sangat serasi sekali. Kk Ayz terlihat cantik sekali dalam balutan busana adat Makassar kehijau-hijaunnya. Dan kami pun memutuskan untuk melanjutkan rencana ke Jl. Alhamdulillah, hujannya reda sekitaran pukul 11.00 WITA.

Awalnya ragu kalau kami tidak bisa menghadiri acara tersebut karena cuaca di Kota Makassar yang hujan terus-menerus. Perjalanan yang kami lewati hari kemarin (25 Desember 2015) dimulai dengan menghadiri akad nikah teman sekelas kami, Kk Ayz, di sekitar Jl. Itu tandanya status kami berubah menjadi mahasiswa tingkat akhir, yang akan berjuang menyelesaikan pendidikan formal ini menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama, khususnya di bidang ilmu yang kami tekuni, pendidikan bahasa Inggris. “Tidak terasa kami sebagai para mahasiswa yang sedang melanjutkan studi telah berada di akhir Semester 3. Left2right: Kk Asdar, Kk Yandri, Ning, Hikma, Arini, & Kk Sahlim

Kesimpulan outing class